ٱللَّهُمَّ رَبَّنَآ أَنزِلْ عَلَيْنَا مَآئِدَةًۭ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًۭا لِّأَوَّلِنَا وَءَاخِرِنَا وَءَايَةًۭ مِّنكَ ۖ وَٱرْزُقْنَا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ (١١٤)
Allahumma robbanaa anzil 'alainaa maa'idatan minas samaa'i takuunu lanaa 'iidal liawwalinaa wa aakhiriinaa wa aayatan minka. Warzuqna wa anta khoirur rooziqiin.
Artinya:
"Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkau-lah pemberi rezeki yang paling utama." (QS. Al Maidah[5]: 114)
Inilah doa Nabi Isa yang kemudian dikabulkan oleh Allah sebagai bukti mukjizat atas kenabian beliau ketika pengikutnya meminta diturunkan hidangan dari langit.