Istighfar Adalah Doa Terbaik

Di antara ibadah yang ringan, mudah dan pahalanya sangat besar namun sering dilalaikan oleh sebagian kita adalah membasahi lisan untuk berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam telah mewasiatkan kepada salah seorang sahabat:

لَا يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

Artinya:
"Hendaknya lisanmu selalu basah dari berdzikir kepada Allah 'Azza wa Jalla." (HR. Ibnu Majah No. 3793)

Di antara sekian banyak dzikir yang agung adalah beristighfar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

طُوبَى لِمَنْ وَجَدَ فِي صَحِيفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيرًا

Artinya:
"Beruntunglah bagi orang yang mendapatkan di dalam catatan amalnya istighfar yang banyak." (HR. Ibnu Majah No. 3818, dinyatakan sahih oleh Syekh al-Albani)

Oleh karenanya kita dapati bahwasanya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling sering beristighfar. Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan:

إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِي، وَإِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللهَ، فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ

Artinya:
"Sesungguhnya hatiku tidak pernah lalai dari dzikir kepada Allah, sesungguhnya Aku beristighfar seratus kali dalam sehari." (HR. Muslim No. 2702)

Yang membuat kita harus sering-sering beristighfar kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, yaitu karena kita sering melakukan dosa, kita tidak pandai bersyukur, dan kita tidak bisa beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana mestinya.

Istighfar juga mendatangkan banyak manfaat di dunia maupun di akhirat. Di antara manfaat bagi seseorang yang beristighfar adalah akan dimudahkan segala urusannya. Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, beliau berkata:

مَا نَزَلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ

Artinya:
"Tidaklah datang musibah atau bencana kecuali karena dosa, dan tidaklah musibah tersebut diangkat kecuali dengan taubat."

Nabi Nuh ‘Alaihissalam juga berkata kepada kaumnya:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا، يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا، وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا، مَا لَكُمْ لَا تَرْجُونَ لِلَّهِ وَقَارًا

Artinya:
"Maka aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Tuhan-mu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun, dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?'." (QS. Nuh: 10-13)

Istighfar seseorang juga akan mengangkat derajatnya di akhirat kelak. Disebutkan dalam sebuah hadits:

ِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ: أَنَّى هَذَا؟ فَيُقَالُ: بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ

Artinya:
"Sesungguhnya seseorang akan di angkat derajatnya di surga, lalu orang tersebut akan bertanya, 'Bagaimana ini bisa terjadi?' Lalu dijawab, 'Karena anakmu telah memohonkan ampun untukmu'." (HR. Ibnu Majah No. 3660, dinyatakan hasan oleh Syu’aib al-Arnauht)

Oleh sebab itu maka kita dianjurkan untuk banyak beristighfar kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Setiap waktu dan kesempatan kita bisa beristighfar kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Terutama di waktu-waktu yang spesial yaitu di pagi dan petang hari dengan merutinkan dzikir pagi dan petang yang di dalamnya terdapat istighfar kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, tatkala di waktu sahur, dan di waktu setelah seseorang selesai melaksanakan salat malam.

Fiqih Doa dan Dzikir lainnya

Lihat semua »