Doa Adalah Ibadah

وَعَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: إِنَّ اَلدُّعَاءَ هُوَ اَلْعِبَادَةُ. رَوَاهُ اَلْأَرْبَعَةُ وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ

Dari Nu’man Ibnu Basyir Radhiallaahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya doa adalah ibadah." Riwayat Imam Empat. Hadits shahih menurut Tirmidzi. (HR. Ibnu Majah No. 3828, Abu Dawud No. 1479, Tirmidzi No. 3247 dan An-Nasai 11400)

Hadits dari sahabat An-Nu'man bin Basyir di atas menunjukkan akan agungnya kedudukan doa. Seakan-akan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan bahwa doa adalah ibadah itu sendiri.

Maka hendaknya seorang hamba memperbanyak doa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena apabila doanya dikabulkan maka itulah yang diharapkan, namun jika tidak dikabulkan maka dia tetap mendapat pahala karena telah beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Di samping itu, respon Allah terhadap doa hamba-Nya terbagi menjadi tiga, dan ketiganya merupakan kebaikan bagi hamba.

  1. Dikabulkan saat itu juga
  2. Dipalingkan dari keburukan
  3. Allah tunda di hari kiamat kelak
    (HR. Bukhori dalam kitabnya Al-Adab Al-Mufrod No. 710 dan disahihkan oleh Al-Albani)

Allah juga berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Artinya:
Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu." (QS. Ghafir: 60)

Oleh karena itu, orang yang paling sering berdoa adalah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau benar-benar menggantungkan dirinya dan memasrahkan seluruh perkaranya kepada Allah. Semua aktivitas beliau diawali dengan doa.

Dari sini kita dianjurkan agar sering berdoa. Memperbanyak doa dalam shalat, dan memperlama sujud agar bisa berdoa lebih banyak.

Fiqih Doa dan Dzikir lainnya

Lihat semua »